Rabu, 28 Maret 2012

Antonio Conte Diminati Tottenham Hotspur

Spurs memproyeksikan Conte untuk meneruskan posisi Redknapp.

 

Kepiawaian Antonio Conte di balik kemudi Juventus musim ini mengundang keberminatan dari klub Liga Primer Inggris, Tottenham Hotspur, demikian laporan Tuttosport. The Lilywhites memproyeksikan Conte sebagai kandidat penerus Harry Redknapp, yang diyakini bakal hengkang untuk menukangi timnas Inggris di akhir musim.Namun begitu, Tuttosport menyatakan kemungkinan kubu White Hart Lane untuk menggaet pelatih 42 tahun itu amatlah tipis.
Kontrak Conte di Juventus Stadium memang hanya berlaku sampai 2013, tapi manajemen Bianconeri nyaris dipastikan bakal memperbaharui ikatan sang allenatore mengingat catatan apik tim musim ini.
Lagipula Conte sendiri diyakini ogah pergi meninggalkan Juve, klub yang pernah lama dibelanya ketika masih aktif bermain.
Ditarik dari Siena musim panas tahun lalu, Conte langsung membawa Juventus bangkit dan bersaing ketat dengan AC Milan di jalur scudetto hingga pekan ke-29 Serie A.
Selain itu, La Vecchia Signora pun diantarnya mencapai babak final Coppa Italia, versus Napoli, yang bakal digelar 20 Mei mendatang.
Read More...

Juventus Banderol Milos Krasic €15 Juta

Juventus ingin menjual Krasic dengan harga yang sama seperti ketika mereka membelinya.

 

Gagal mengesankan pelatih Antonio Conte musim ini, Milos Krasic dipastikan bakal dilego Juventus ketika bursa transfer kembali dibuka musim panas mendatang. Akan tetapi, kendati tenaganya kurang dibutuhkan tim, manajemen La Vecchia Signora ogah menjual winger Serbia itu dengan harga murah.
"Juventus ingin setidaknya mendapatkan kembali uang yang mereka keluarkan untuk menggaetnya," ungkap agen sang pemain, Vlado Borozan, kepada TMW.
Dengan demikian, klub yang serius menginginkan tanda tangan Krasic wajib merogoh kocek sekitar €15 juta. Itulah dana yang dihabiskan Bianconeri saat menarik Krasic dari CSKA Moskwa pada 2010.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Borozan membantah pihaknya tengah menjalin negosiasi transfer dengan Lazio.
"Tak ada apa pun dengan Lazio. Mereka memang melancarkan pendekatan di masa lalu, tapi mereka ingin mendatangkannya dengan status pinjaman karena sang pemain terlalu mahal untuk langsung dibeli," terang sang agen.

Krasic, yang juga sempat dikait-kaitkan dengan Tottenham Hotspur, Chelsea, dan Zenit St. Petersbug, musim ini baru mengoleksi sembilan laga kompetitif bersama Juve.
Read More...

Gianluigi Buffon Tak Sangka Juventus Berpeluang Scudetto

Buffon tak mengira Juventus bakal sanggup berpacu di jalur scudetto musim ini.

 

Hingga pekan ke-29 Serie A musim ini, Juventus terus mempertahankan kans menjadi kampiun. Menghuni posisi runner-up, Tim Zebra masih berstatus tak terkalahkan dan "hanya" terpaut empat angka dari AC Milan di puncak.

Kebangkitan Bianconeri yang tergolong instan, setelah di dua musim terakhr cuma finis di posisi ketujuh, ini ternyata sama sekali tak terbersit dalam benak sang penjaga gawang, Gianluigi Buffon, saat mengawali kompetisi 2011/12.
"Awalnya saya kira kami hanya memiliki sedikit kans, bahkan sebenarnya tak punya kans, untuk mencapai posisi setinggi ini," katanya kepada Il Corriere dello Sport.

"Kala itu saya berharap kami dapat melakukannya, tapi saya tak percaya."

Bagaimanapun, fakta bahwa saat ini kans juara masih menyala tak bakal disia-siakan Si Nyonya Tua. Buffon menegaskan tekad Juve mengejar Rossoneri di sisa sembilan pertandingan.

"Balapan scudetto belum selesai. Milan memiliki keunggulan empat poin atas kami, tapi kami pastinya tak akan menyerah. Kami harus mengerahkan segalanya sampai saat-saat terakhir."

Sang kiper menyebut kepemimpinan allenatore Antonio Conte sebagai salah satu faktor kunci dalam melejitkan Juventus musim ini.

"Rahasianya adalah ambisi pelatih kami dari hari pertama, didukung oleh kerja keras dan instruksi di lapangan," ucap kapten timnas Italia itu.

"Keringat, kekuatan, dan pengorbanan mendorong kami melaju, juga stadion baru dan hasrat untuk menghapus dua musim terakhir yang buruk," tandas Buffon.

Selain di Serie A, Si Hitam-Putih juga berpeluang merengkuh trofi juara di arena Coppa Italia, di mana mereka telah memastikan diri melangkah ke final untuk bersua Napoli pada bulan Mei.
Read More...

Gianluigi Buffon Mau Perpanjang Kontrak Di Juventus

Buffon tidak mau dirinya merasa telah 'mencuri uang' dengan memperpanjang kontrak, tapi tak memberikan kontribusi kepada tim.

 

Penjaga gawang Juventus Gianluigi Buffon menyatakan, ia bersedia memperpanjang kontrak bersama klub Turin itu selama dirinya masih memberikan kontribusi bagi tim.

Buffon menjadi pilihan utama Juventus di bawah mistar gawang sepanjang musim ini, dan hanya absen di dua laga Serie A Italia. Kontraknya bersama Bianconeri habis pada akhir musim depan, dan sedang bernegosiasi memperpanjang kontrak.
Menurut Buffon, ia tidak mau merasa dirinya telah 'mencuri uang' jika tidak memberikan kontribusi terhadap tim.

“Apakah saya akan seumur hidup bersama Juventus dengan memperpanjang kontrak? Kemungkinan itu ada, tapi saya tidak mau mencuri uang,” ujar Buffon kepada Corriere dello Sport.

“Saya akan terus bermain sampai merasa sudah waktunya untuk berhenti. Saya masih punya motivasi, dan kompetitif di level tertinggi.”

“Apakah saya akan menghabiskan karir di Amerika atau Cina? Kadang kala saya memikirkan itu. Tapi semua bergantung kepada usia, dan di level mana saya pantas bermain.”

“Jika saya masih bermain untuk tim nasional di usia 38 tahun, maka sulit untuk bermain di luar negeri.”
Read More...

Borussia Dortmund Inginkan Edin Dzeko

Irfan Redzepagic, agen Edin Dzeko, membantah kabar kliennya berniat hengkang.

 

Borussia Dortmund memasukan Edin Dzeko ke dalam daftar belanja, sehubungan akan hengkangnya Robert Lewandowski pada akhir musim.

Dzeko bukan lagi pilihan pertama pelatih Roberto Mancini di lini depan Manchester City, dan pelatih asal Italia itu dipastikan melepasnya untuk membiayai belanja pemain baru.
Juventus dan Real Madrid dikabarkan menginginkan Dzeko, tapi Borussia Dortmund menawarkan kemungkinan bagi Dzeko untuk bersinar kembali di Bundesliga.

The Sun memberitakan Manchester City kemungkinan akan menawarkan pertukaran dengan Gonzalo Higuain kepada Real Madrid. Sedangkan Jurgen Klopp, pelatih Borussia Dortmund akan coba menawarkan pertukaran Lewandowski dengan Dzeko.

Namun kabar ini dibantah Irfan Redzepagic, agen Dzeko. Menurutnya, Dzeko tidak berniat meninggalkan Eastland.
Read More...

Diminati Manchester United-Juventus, Lorenzo Insigne Setia Napoli

Walau setia pada Napoli, Lorenzo Insigne menyatakan keinginannya agar dapat porsi jam terbang lebih banyak di klub kelahirannya itu.

 

Meski diminati oleh tim-tim besar seperti duo Manchester, United-City, dan Juventus, striker belia Napoli Lorenzo Insigne menegaskan tekadnya kelak dapat berbaju the Partenopei secara reguler.

Pemain internasional Italia U-21 ini sedang dalam peminjaman di Pescara musim ini. Penampilannya di klub itu tak jarang mencuri perhatian klub-klub yang disebut di atas. Tak ayal mereka pun siap mengupayakan transfer Lorenzo.
Namun, bagi Lorenzo Napoli segalanya dalam kariernya.

"Jika saya harus duduk di bangku cadangan atau menyaksikan pertandingan dari tribun, maka saya lebih memilih bermain di klub lain," ujar Insigne kepada Corriere dello Sport, memberi isyarat kepada United, City dan Juve.

"Jelas, saya berasal dari Napoli, dan saya tidak pernah menyembunyikan mimpi saya untuk mengenakan seragam Napoli, namun saya masih muda dan saya ingin berada di lapangan untuk bertanding," jelas Insigne.
Read More...

FOKUS: Tua-Tua Keladi, Alessandro Del Piero Makin Menjadi

Kapten Juventus tersebut masuk sebagai pemain pengganti untuk membantu tim mengalahkan Inter. Sekarang perlu pertimbangan serius apakah Juventus perlu memperpanjang kontraknya.


Setelah menyegarkan diri dan ganti pakaian, Alessandro Del Piero langsung melakukan wawancara untuk berbagai media Italia. Dia mengatakan hasil pertandingan yang paling diutamakan, dan mengungkapkan betapa penting kemenangan dalam laga derby d'Italia. Dia berterima kasih kepada semua orang yang memuji performanya. Dia tetap profesional hingga akhir. 

Dia bisa saja menyindir Antonio Conte dan presiden Juventus Andrea Agnelli, tetapi dia telah melakukan hal tersebut di atas lapangan. Bermain selama 40 menit, Del Piero mampu mencetak satu gol dan membuat ancaman serius di lini pertahanan Inter, dan itu menunjukkan bahwa dirinya masih layak untuk mendapatkan perpanjangan kontrak selama satu tahun di Turin.

Ketika Del Piero masuk ke lapangan pada menit ke-53, Kedua tim masih bermain imbang tanpa gol. Inter tampak mulai bangkit dan berbahaya sejak babak kedua dimulai, terutama melalui Diego Milito. Tetapi semuanya kemudian berubah.


Conte mengubah sistem menjadi 3-5-2, di mana Alessandro Matri dan Simone Pepe dikeluarkan, dengan Leonardo Bonucci masuk beberapa saat kemudian. Dan dalam waktu empat menit, ketika bek Inter masih menyesuaikan diri dengan adanya ancaman tambahan di udara melalui Bonucci, Martin Caceres berhasil memanfaatkan kelengahan Inter dan berhasil mencetak gol memanfaatkan tendangan penjuru Andrea Pirlo.
Kemudian Del Piero. Sebagai tim yang belum terkalahkan, Juve perlu mengubur rival terbesar mereka sekaligus menempel tim pemuncak klasemen AC Milan. Dan Del Piero yang memimpin Juve untuk itu.

Pada menit ke-71, Arturo Vidal menguasai bola di daerah pertahanan Inter. Dia memberi umpan kepada Del Piero yang dapat menerimanya dengan sempurna. Kapten Juve tersebut berlari ke ruang kosong tanpa kawalan dan menyambut umpan Vidal dengan tembakan yang tidak dapat diantisipasi oleh Julio Cesar. Pertandingan pun 'berakhir'.

Gol tersebut adalah gol pertama Del Piero di Serie A Italia musim ini, tetapi itu adalah gol keduanya dalam lima hari, menyusul golnya ke gawang AC Milan dalam laga semi-final leg kedua Coppa Italia. Itu semua tampak sebagai pengingat bahwa dia masih layak dipertahankan. Di klub yang sangat dia cintai, talentanya masih dibutuhkan.

Dia mungkin berusia 37 tahun, tetapi seperti Javier Zanetti yang kini berusia 38 tahun, mereka memiliki sesuatu yang tidak dapat diberikan pemain muda. Ya, mungkin Del Piero sangat berbeda dengan pemain asal Argentina tersebut, dan itu mungkin hanya performa gemilang yang singkat, tetapi kecenderungan Conte untuk mengabaikan sang kapten ketika Juve membutuhkan 'sesuatu yang lebih' membuat Juve sedikit terhambat musim ini.
Agnelli merayakan kemenangan atas Inter | Waktunya berpikir ulang mengenai masa depan Del Piero?

Tidak sejak menjadi starter menghadapi Novara di bulan Desember, Del Piero diberikan kepercayaan untuk tampil 'lama' di laga Serie A, tetapi dia membuktikan di paruh kedua bahwa dia masih menjadi bintang pertandingan, mengingat jumlah gol yang dicetak oleh barisan depan Juve musim ini. Striker Juventus membutuhkan sosok Del Piero yang mampu menghadirkan gol-gol penting, tetapi dia terlalu sedikit diberikan kesempatan untuk berkontribusi.
Tetapi apa Del Piero sekarang? Sudah lebih dari lima bulan sejak Agnelli mengumumkan bahwa tahun ini adalah tahun terakhir Del Piero di Turin, tetapi dalam lima hari ia dan Conte harus berpikir ulang. Pemain baru dapat didatangkan musim panas ini, dan memperpanjang kontrak Del Piero selama 12 bulan tampak berlebihan, tetapi mengapa harus mengambil resiko? Ketika Mirko Vucinic datang di awal musim, banyak pihak yang menilai Del Piero akan segera terlupakan. Tetapi tidak. Dan dengan pemain-pemain baru lain seperti Marco Borriello dan Matri, telah sedikit mengikis status Del Piero di klub, siapa yang mengatakan bahwa Juve tidak mampu berada di posisi yang sama musim depan?
Mempertahankan Del Piero di klub akan membuat klub sedikit mengalami kerugian (dalam hal finansial), tetapi Juve akan sangat kehilangan bila melepasnya. Sikap, semangat, dan profesionalitasnya tidak akan tampak lagi, tetapi yang paling utama, begitu juga dengan kemampuannya untuk mencetak gol penting. Ini adalah waktu untuk Agnelli dan Conte kembali mengundang Alex berdiskusi.

Beberapa pekan terakhir telah mengingatkan kembali siapa Alessandro Del Piero dan apa yang dapat ia hasilkan. Sekarang perhatian utama jatuh pada keputusan Juventus, apakah mereka masih mempertahankannya. Apakah mereka secara jantan mengakui bahwa mereka salah?  



 

Read More...

Giorgio Chiellini Berharap AC Milan Jungkalkan Barcelona

Chiellini mendukung Milan untuk mengangkat pamor klub-klub Italia di Eropa. 

 

Juventus dan Milan merupakan musuh bebuyutan di Serie A Italia. Namun hal itu tidak menyurutkan harapan Chiellini untuk berharap yang terbaik bagi Rossoneri di Liga Champions Eropa.

Pemain belakang Juve itu mendukung Milan bisa menyingkirkan Barcelona dan melangkah sampai ke tangga juara.

Menurut Chiellini, semua orang Italia pasti akan mendukung Milan karena mereka satu-satunya wakil negara tersebut yang masih tersisa di Liga Champions.

"Semua penyuka sepakbola, termasuk orang Italia, akan menyaksikan pertandingan besar ini. Saya dan sebagian besar orang Italia tentunya berharap Milan bisa menyingkirkan Barcelona dan melangkah sejauh mungkin di Liga Champions," terangnya pada ANSA.

"Prestasi yang akan diraih Milan nanti akan sangat penting untuk ranking dan jatah klub-klub Italia yang bisa berlaga di Eropa pada musim mendatang. Saya berharap kami bisa tampil di Liga Champions dan menorehkan prestasi membanggakan."

"Tentang persaingan dengan Milan, kami juga tak terlalu berharap mereka akan terpecah fokusnya kalau masih bertahan di Liga Champions. Kami hanya fokus pada tim kami, dan sisanya bergantung pada Milan karena mereka masih mengkoleksi poin tertinggi."
Read More...

DEBAT: Perbandingan Rekor Antonio Conte & Fabio Capello

Juventus belum terkalahkan dalam 28 gim di Serie A Italia, yang berarti Conte menyamai prestasi seniornya, Capello. Tapi, siapa yang lebih baik? 

“Saya diberi tahu setelah pertandingan ini kalau kami menyamai rekor Fabio Capello waktu melatih Juve, yaitu 28 gim tanpa terkalahkan. Jadi, sekarang pergi dan lihat Juve yang dilatih Capello dan katakan kalau kami tidak melakukan sesuatu yang hebat.”

Demikian kata Antonio Conte setelah Juve mengalahkan Fiorentina 5-0 pada akhir pekan lalu. Tim yang dilatihnya di musim ini menyamai rekor tim di musim 2005/06 saat masih ditangani Capello. Waktu itu mereka sempat terpuruk dan kemudian bangkit sejak pekan kesepuluh untuk bersaing ketat dengan AC Milan sampai akhir musim, dan akhirnya meraih Scudetto.

Namun, apakah pencapaian itu membuat tim besutan Conte selevel dengan tim Capello? Apa pencapaian itu lebih hebat dari prestasi pada enam tahun lalu? Sergio Stanco dan Kris Voakes dari GOAL.com mencoba menganalisa perbandingan kedua pelatih serta kekuatan tim mereka masing-masing.

REKOR FABIO


Ada berita menggelitik saat tim besutan Conte baru saja menyamai rekor Juve saat masih dilatih Capello yaitu tidak terkalahkan dalam 28 gim di liga. Dalam wawancara seusai pertandingan, Conte mengatakan hal itu terjadi di musim 2004/05, hal itu seperti menunjukkan rekor yang dibuat tim Capello kurang dikenang.
Faktanya, Juve hanya sekali kalah di musim 2005/06, yaitu saat melawan Milan yang finis di peringkat kedua. Mereka total mengkoleksi 91 poin di musim yang dinodai dengan kasus Calciopoli tersebut, dengan mencetak 27 kemenangan, 10 draw dan 1 kekalahan.

Satu hal yang jadi keunggulan Bianconeri di musim ini adalah rekor pertemuan mereka dengan Milan. Tim Capello kalah sekali dan hanya bermain imbang melawan Rossoneri yang saat itu dilatih Carlo Ancelotti. Di musim ini, Juve menang 2-0 pada Oktober kemarin berkat dua gol telat Claudio Marchisio.

Tim Capello saat itu punya Buffon yang masih dalam puncak performanya, dengan didampingi nama-nama besar di lini belakang seperti Fabio Cannavaro dan Lilian Thuram. Di depan mereka ada duo Emerson dan Patrick Vieira, yang di musim sebelumnya memperkuat Arsenal. Di lini penyerangan, mereka punya Zlatan Ibrahimovic dan David Trezeguet, serta satu nama lagi yang sekarang lebih sering menjadi pemain pengganti, Alessandro Del Piero.

Itu adalah tim yang diakui banyak orang sebagai yang terbaik di era Luciano Moggi, terutama dalam hal strategi pertahanan. Dan jangan lupa, saat Italia menjuarai Piala Dunia 2006, ada lima pemain Juve yang termasuk pemain kunci dan sangat berpengaruh.

TANTANGAN CONTE


Faktor utama untuk membandingkan kedua tim tersebut adalah berapa banyak pemain dari tim sekarang ini yang bisa menembus tim utama Capello. Bahkan seorang Buffon pun mulai diragukan kalau kualitasnya sebagus enam tahun lalu. Bisa jadi hanya Andrea Pirlo yang kemungkinan paling berpeluang menjadi pemain utama, karena level permainanya tidak jauh berbeda.

Pemain lain seperti Giorgio Chiellini, Arturo Vidal, Marchisio dan Mirko Vucinic mungkin bisa jadi tambahan bagus untuk bangku cadangan tim Capello. Namun dengan kehadiran Mauro Camoranesi yang bekerja keras di sisi kanan dan Pavel Nedved yang elegan di sisi kiri, kecil kemungkinan bagi Vidal maupun Marchisio menjadi pemain inti.

Satu posisi yang jadi keunggulan utama tim Conte adalah posisi bek kanan. Permainan standar Jonathan Zebina masih di bawah Stephan Lichtsteiner, walaupun pemain asal Swiss itu masih diminta untuk meningkatkan level permainannya agar tetap jadi pilihan utama dibandingkan Martin Caceres.

Dengan membandingkan rating pemain kedua tim, sepertinya itu adalah cara paling tepat untuk menilai kekuatan mereka, dan dalam hal ini tim Capello 2006 lebih unggul.

REKOR DUA OLD LADIES - THE HEAD-TO-HEAD
JUVENTUS 2005-06
JUVENTUS 2011-12
PLAYER RATING PLAYER RATING
Buffon 9.5 Buffon 9
Zebina 5 Lichtsteiner 6.5
Cannavaro 9 Barzagli 6.5
Thuram 9 Bonucci 5
Zambrotta 7.5 Chiellini 7
Camoranesi 7.5 Vidal 7.5
Emerson 7 Pirlo 9
Vieira 7 Marchisio 7
Nedved 9 Pepe 6.5
Ibrahimovic 8 Matri 6.5
Trezeguet 9 Vucinic 7
AVERAGE 7.95 AVERAGE 7.05

PERBANDINGAN YANG MUSTAHIL


Singkatnya, kalau tim Capello meraih Scudetto,  maka tim Conte mungkin hanya akan meraih Liga Europa. Kalau kedua tim saling bertemu—meskipun ini mustahil—tapi setidaknya bisa dibayangkan kalau hasilnya tim Conte bernasib seperti Fiorentina yang kalah telak dari Juve pada akhir pekan lalu. Namun, masih ada ‘tetapi’ yang besar.

Tim 2006 memenangkan Scudetto melawan Milan yang diperkuat pemain sekelas Cafu, Nesta, Stam and Maldini di lini pertahanan. Di posisi gelandang, ada Gattuso, Ambrosini, Pirlo dan Seedorf. Lalu ada Kaka, Inzaghi, Shevchenko dan Gilardino yang waktu itu masih produktif, di barisan depan.  Kalau Juve waktu itu tim yang berbeda, begitu juga dengan Milan.

Demikian pula dengan Inter. Mereka finis di posisi ketiga dengan 76 poin saat masih dibesut Roberto Mancini, sedangkan Roma yang juga tampil gemilang menempati peringkat keempat. Alasan utama tim Juve di musim ini bisa kesulitan masuk tiga besar di tahun 2006 adalah saat itu banyak tim yang kesulitan bersaing di liga yang sangat ketat.

Jawaban akhirnya, terlepas dari segala statistik, kemungkinan tak ada perbandingan yang pasti untuk menentukan tim Juve mana yang terbaik. Tidak ada alat untuk membandingkan kualitas liga di tiap musim. Serie A musim 2011/12 situasinya pasti berbeda dengan musim 2005/06. Itu bisa juga berarti, tim Conte akan kesulitan menorehkan rekor tak terkalahkan di tahun 2006, dan bahkan bisa saja tidak mampu menembus papan atas.

Tim Capello punya deretan pemain dan tim yang lebih superior. Mereka sudah memenangkan kompetisi yang luar biasa.

 

Read More...

Selasa, 27 Maret 2012

Olimpico Disarankan Gelar Final Coppa Italia

CONI menyarankan agar Lega Calcio tetap memakai stadion Olimpico sebagai tuan rumah Coppa Italia musim ini.

 

Presiden komite olahraga nasional Italia (CONI) Gianni Petrucci meminta agar Lega Calcio membatalkan niat memindahkan final Coppa Italia dari stadion Olimpico, Roma.

Stadion ibukota itu dikhawatirkan tidak sanggup menampung antusiasme pendukung Juventus dan Napoli yang akan berlaga di babak puncak. Perdebatan kian tajam ketika presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, bahkan menyarankan agar final Coppa Italia digelar di mancanegara, seperti London atau Paris.
"Buat kami, masalah pemilihan stadion ini sudah selesai," ujar Petrucci kepada ANSA.

"Mereka boleh memikirkan stadion lain. Saya rasa permintaan Lega untuk menggunakan Olimpico sudah resmi, tidak hanya formal."

"[Presiden Lega Calcio, Maurizio] Beretta lupa tahun lalu tiket laga Inter Milan versus Palermo terjual habis di Olimpico. Dia ingin menambal masalah tapi dia tidak melihat masih ada lubang yang menganga."

Selaku pemilik stadion, CONI sudah mengeblok jadwal penggunaan Olimpico untuk tanggal final Coppa Italia. Selain memainkannya di luar Italia, muncul pula wacana stadion San Siro di Milan sebagai arena yang paling masuk akal untuk dipilih.
Read More...

Ryan Giggs: Javier Zanetti Lawan Paling Tangguh, Juventus Era 90-An Fantastis

Giggs berharap bisa tampil untuk ke-1.000 kalinya bagi United, dan mengenai masa-masanya di Old Trafford.

 

Pemain veteran Manchester United Ryan Giggs mengungkapkan, kapten tim Inter Milan Javier Zanetti dan mantan pemain Arsenal Lee Dixon sebagai lawan paling tangguh yang pernah ia hadapi sepanjang karirnya.

Giggs berharap bisa memperkuat United hingga 1.000 laga, dan ia telah tampil di pertandingan ke-900 bersama Setan Merah ketika menghadapi Norwich City, dimana ia mencetak gol pada masa injury time.
“Saya pertama kali berhadapan dengan Zanetti di perempat-final Liga Champions 1999. Dia bek kanan, dan saya sebagai winger kiri,” ujar Giggs kepada La Gazzetta dello Sport.

“Dia begitu mengagumkan dengan kualitas yang dimilikinya, kecepatannya, tenaganya, kepintaran, dan kepiawaiannya.”

“Saya berhadapan dengan dia lebih dari dua kali, dan dia merupakan lawan yang tangguh, pemain komplet.”

Kendati memberikan pujian kepada Zanetti, Giggs mengaku terkesan dengan ikon Juventus Alessandro Del Piero.

Ketika United lolos ke Liga Champions untuk kali pertama sejak klub-klub Inggris diperbolehkan kembali tampil di kompetisi Eropa, Juventus tampil dominan di benua biru tersebut.

“Juventus pada era 1990-an fantastis,” puji Giggs.

“Del Piero [merupakan pemain terbaik Italia], dan kami di usia yang sama, dan saya mengikuti seluruh karir sepakbolanya.”
Read More...

Juventus Pantau Hernanes

Juventus tertarik mendatangkan gelandang andalan Lazio, Hernanes.

 

Menurut GOAL.com Italia, Juventus berminat menambah kekuatan lini tengah dengan mengincar gelandang Lazio, Hernanes, sebagai sasaran serius.

Hernanes merupakan pemain kunci Lazio sejak datang bergabung pada 2010 dengan transfer senilai €11,1 juta. Sepanjang musim ini, gelandang asal Brasil itu sudah tampil 37 kali dan mencetak 11 gol. Faktor lain ketertarikan Juventus adalah hubungan baik yang mereka miliki dengan Lazio setelah merekrut Stephan Lichtsteiner.
Lazio diyakini akan memasang banderol €30 juta untuk Hernanes. Juventus mencoba menyiasatinya dengan menyertakan paket pertukaran pemain, yaitu salah satu di antara Reto Ziegler, Milos Krasic, Fabio Quagliarella, dan Michele Pazienza. Read More...

Ejek Lawan, Fans Juventus, Lazio Didenda

Fans kedua klub menghina pemain lawan dengan ejekan rasis pada akhir pekan lalu.

 

Juventus dan Lazio dijatuhi hukuman denda akibat ejekan rasis fans mereka terhadap pemain lawan pada akhir pekan lalu.

Bianconeri
didenda €25.000 setelah dua pemain Inter diejek dan tidak menghormati satu menit masa tenang sebelum mengalahkan musuh bebuyutan mereka 2-0 itu.

Ini kali keempat Juventus dihukum akibat ejekan rasis fans mereka, dan kali ini mereka telah mendapat peringatan, yang berarti pelanggaran berikutnya akan mendapatkan hukuman lebih serius.
Sementara Lazio dijatuhi hukuman lebih ringan €20.000, juga dengan peringatan, karena ejekan terhadap pemain Cagliari. Read More...

KARTUN: Alessandro Del Piero, Rajanya Turin

Kartunis GOAL.com Omar Momani memberikan pandangan uniknya mengenai kiprah dan kecemerlangan Alessandro Del Piero dalam seminggu terakhir.

 

Alessandro Del Piero menegaskan kepiawaiannya di depan gawang lawan. Di akhir minggu ini, gawang Inter Milan dijebolnya sekali untuk membawa Juventus menang 2-0.

Sebelumnya, Del Piero juga unjuk gigi. Di usianya yang ke-37 tahun, ia masih mampu menunjukkan determinasi dan ketajaman, termasuk ketika menghadapi Milan, salah satu tim dengan pertahanan terbaik di Serie A Italia musim ini.
Ia mencetak satu gol kala Juventus menyingkirkan Milan di leg kedua Coppa Italia minggu lalu.

Gol-gol tersebut seakan menegaskan dirinya belum habis. Selain itu, Del Piero juga sepertinya ingin menunjukkan bahwa keputusan manajemen Juventus melepasnya di akhir musim kelak adalah kesalahan yang fatal.

Del Piero juga menegaskan bahwa ia adalah 'King of Turin', rajanya Turin. Read More...

Stefano Colantuono: Alessandro Del Piero Pasti Bertahan Di Juventus

Stefano Colantuono yakin manajemen Juventus akan memutuskan untuk mempertahankan Alessandro Del Piero, mengingat banyaknya kompetisi yang akan mereka ikuti musim depan.

 

Pelatih Atalanta Stefano Colantuono yakin Juventus akan melakukan hal sebaliknya dengan mempertahankan Alessandro Del Piero musim depan.

Seperti yang diketahui, masa depan Del Piero kembali hangat diperbincangkan setelah mampu mencetak gol ke gawang Inter Milan kemarin (26/03).

"Saya pikir, pada akhirnya, Del Piero akan bertahan. Anda akan melihatnya. Saya yakin direktur, kendati telah mengatakan banyak hal di masa lalu, akan memilih opsi ini," ujar Colantuono kepada RMC.
“Del Piero berada dalam kondisi yang bagus dan Juventus akan bertarung di banyak kompetisi musim depan, termasuk Liga Champions."

“Del Piero pasti bertahan di Juventus."
Read More...

Napoli Siapkan Tempat Untuk Alessandro Del Piero

Presiden Napoli mengklaim kehadiran Del Piero akan menjadi amunisi besar untuk Partenopei. 

 

Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis membuka pintu untuk attacante veteran milik Juventus Alessandro Del Piero. Penyerang 37 tahun ini mencetak gol kedua Bianconeri saat mengalahkan Inter Milan 2-0 dalam Derby d'Italia, yang merupakan gol pertamanya musim ini.

Sayang, di awal musim Juventus menegaskan tidak akan memperpanjang kontrak Del Piero yang habis akhir musim ini. Artinya 19 tahun karier Alex bersama Bianconeri akan segera berakhir.
Major League Soccer (MLS) disebut-sebut menjadi tujuan Del Piero berikut, namun supremo Napoli mengaku ingin memberikan kesempatan kepada eks penyerang timnas Italia itu.

"Saya selalu menjadi fan berat Del Piero, tahun lalu saya menghubunginya beberapa kali untuk membuat film," kata De Laurentiis.

"Saya menyukai komitmennya kepada Juventus. Dia pribadi hebat dan selalu ada ruang untuk orang jujur di Napoli."

"Del Piero, dengan pengalaman luar biasanya, akan menjadi konsultan hebat di klub ini, tapi saya pikir dia ingin melakukan itu di Juventus," pungkasnya. Read More...

Alessandro Del Piero: Masa Depan? Lihat Saja Nanti

Del Piero tidak mau mengklarifikasi masa depannya setelah kompetisi berakhir. 

 

Alessandro Del Piero tidak mendapat banyak kesempatan di bawah allenatore Antonio Conte musim ini, dan presiden Andrea Agnelli mengklaim musim 2011-12 akan menjadi musim terakhir untuk penyerang veteran itu.

Sejak saat itu, spekulasi masa depan attacante kelahiran 37 tahun lalu terus menyeruak dan dikabarkan akan bergabung ke MLS. Namun, melalui Facebook resmi miliknya, pemain bernomor punggung 10 ini tidak mau membahas masa depannya setelah hijrah dari Juventus
"Apakah perpisahan saya sudah direncanakan? Itu bukan kata yang tepat," ujar Del Piero.

"Tahun lalu saya melakukan apa yang harus dilakukan dengan menandatangani kontrak kosong."

"Saya tak memikirkan masa depan, masa depan saya adalah Napoli [lawan Juventus akhir pekan ini]. Saya menginginkan setiap detik dari petualangan luar biasa ini, setelah itu kalian akan lihat."
Read More...

Giorgio Chiellini Berharap Juventus Pertahankan Alessandro Del Piero

Chiellini berharap keputusan manajemen Juve untuk tidak memperpanjang kontrak Del Piero dapat dikaji ulang.

 

Giorgio Chiellini berharap manajemen Juventus mau mempertimbangkan kembali keputusan mengakhiri masa kerja Alessandro Del Piero musim panas mendatang.

Seperti diketahui, jajaran petinggi Tim Zebra sebelumnya telah memastikan kontrak Il Pinturicchio yang bakal kedaluwarsa ketika musim ini rampung tak bakal diperpanjang.
Namun, meninjau bahwa Del Piero masih dapat memberikan kontribusi meski usianya tak lagi muda, terbukti dengan dua gol penting di dua laga terakhir versus AC Milan dan Inter, Chiellini berharap keputusan ini dapat dikaji ulang.

"Anda tak pernah dapat mengatakan apakah keputusan ini tepat atau tidak," ucap sang bek kepada RTL.

"Alex adalah seorang jawara yang hebat dan akan selalu demikian, dan kami sebagai pemain hanya bisa mematuhi dan menerima pilihan-pilihan ini."

"Bagi kami, sang pria jawara tersebut akan tetap senantiasa bersama kami. Saya percaya bahwa sampai akhir musim masih ada waktu baginya dan pihak klub untuk berbicara dan mencapai keputusan bersama-sama."

"Ale adalah salah satu orang pertama yang hanya memikirkan soal penampilan di lapangan dan membantu kami sepanjang tahun, dan kami berharap lebih dan lebih lagi dalam dua bulan ini. Kemudian, diskusi lain soal apa pun lebih baik ditinggalkan hingga saat itu, agar tak ada
kontroversi." Read More...

RESMI: Claudio Ranieri Dipecat

Posisi pelatih untuk sementara waktu dipegang Andrea Stramaccioni. 

 

Kekalahan 2-0 dari Juventus di pertandingan Serie A Italia akhir pekan lalu rupanya menjadi "perpisahan" buat pelatih Claudio Ranieri.

Melalui sebuah pernyataan di laman resmi klub, www.inter.it, Nerazzurri sudah resmi memecah Ranieri.

"Presiden Massimo Moratti dan semua Internazionale FC mengucapkan terima kasih kepada Claudio Ranieri dan stafnya untuk profesionalisme, dedikasi, dan ketulusan, yang sudah beberapa bulan ini dilakukan dalam menangani tim," begitu bunyi pernyataan klub.
Pihak klub juga mengumumkan penunjukan Andrea Stramaccioni sebagai pelatih caretaker hingga akhir musim. Stramaccioni sebelumnya merupakan pelatih tim Primavera dan memenangi edisi pertama Next Generation Series."Keberuntungan terbesar untuk Andrea Stramaccioni. Besok ia akan bekerja dengan tim di pusat olahraga Angelo Moratti."

Di awal kepelatihan, Ranieri sempat mencatatkan tujuh kemenangan secara beruntun La Beneamata di Serie A dalam kurun Desember-Januari. Namun, raihan enam angka (satu menang dan tiga seri) dari 30 kemungkinan maksimal dalam sepuluh pertandingan terakhir menjadi sebuah catatan yang tidak bisa lagi ditolerir pihak manajemen klub.
Read More...

Alessandro Del Piero Tak Pernah Merasa Tak Berguna

Del Piero bangga dapat mencetak gol-gol penting bagi Juve dalam dua laga terakhir.

 

Kendati jatah bermain untuknya amat terbatas musim ini, khususnya di Serie A, Alessandro Del Piero menegaskan ia tak pernah merasa tidak berguna bagi Juventus.

Selain itu Il Pinturicchio juga membantah dirinya sempat berniat meninggalkan La Vecchia Signora pada jendela transfer bulan Januari lalu.
Kerap menjadi penghangat bangku cadangan, sepanjang pekan lalu layak dibilang sebagai momen terbaik sang kapten Juve pada edisi 2011/12.

Setelah membobol gawang AC Milan di Coppa Italia pada Selasa (20/3), Del Piero kembali menyumbang gol dalam kemenangan 2-0 atas Inter Milan pada lanjutan Serie A, Minggu (25/3).

Kedua gol itu sama-sama bermakna krusial. Gol kontra Rossoneri (skor akhir 2-2)
berperan mengunci tiket final Coppa Italia, sedangkan torehan melawan Nerazzurri memastikan Juve terus menguntit Milan di papan klasemen liga dengan selisih empat angka.

"Saya tak pernah merasa tak berguna tahun ini, dan saya tak berpikir tentang pensiun. Saya bahkan tak pernah memikirkan untuk pergi pada Januari," kata Pinturicchio kepada Rai 2.

"Kemenangan hari ini [versus Inter] fundamental demi memastikan Milan terus berada dalam jangkauan kami. Sekarang kami mesti berlanjut dengan kaki terus menginjak pedal gas dengan kencang," sambungnya dalam wawancara lain dengan Sky Sport.
"Kami mencapai final Coppa Italia dan tengah berselisih empat poin dari Milan. Kami tak boleh menyerah bila ingin menjadi juara."

Soal performa impresidnya di dua laga pamungkas, Del Piero berujar, "Saya senang dapat mencetak gol di kedua laga itu, hal tersebut mengisi diri saya dengan kebanggaan karena gol-gol itu menurut saya sangat penting."

"Masa depan saya? Laga melawan Napoli menanti di pekan berikut. Saya ingin menikmati momen ini dan terus berjuang dalam setiap pertandingan," tegas Del Piero.
Read More...

Pemain, Pelatih, Tim Terbaik Serie A Italia 29ª Giornata Versi GOAL.com Indonesia

Tidak banyak perubahan di posisi tiga besar classifica Serie A. Milan dan Juventus masih dipisahkan oleh empat poin, sementara Lazio mampu mempertahankan zona Liga Champions.

                                                                     Serie A Italia

Serie A Italia
2011/12
29ª Giornata


Napoli dan Udinese gagal mengejar Lazio di posisi ketiga classifica Serie A Italia karena keduanya harus bermain imbang pada giornata ke-29 ini. Sementara itu, Gianluigi Buffon menjadi bintang di Juventus Stadium berkat aksi heroiknya menahan gempuran Inter Milan.

Dua gol yang dicetak Martin Caceres serta Alessandro Del Piero dalam Derby d'Italia membantu Bianconeri, kembali membuat jarak dengan AC Milan menjadi empat poin.

Selain Buffon, Zlatan Ibrahimovic kembali menjadi protagonis bagi timnya. Dua golnya ke gawang AS Roma membuat attacante AC Milan itu kukuh di posisi teratas daftar capocannonieri, unggul tiga gol dari Edinson Cavani (Napoli) dan Antonio Di Natale (Udinese).

Lalu, siapa lagi yang telah berhasil mencuri perhatian di giornata ke-29 ini? Berikut pilihan
GOAL.Indonesia.



PENJAGA GAWANG

Gianluigi Buffon


Melakukan sejumlah penyelamatan heroik di babak pertama untuk membuat para punggawa Inter frustrasi. Serangan bertubi-tubi yang dilancarkan I Nerazzurri berhasil dimentahkan kiper veteran timnas Italia ini.


BEK TENGAH
BEK TENGAH BEK TENGAH

Martin Caceres

Mobido Diakite

Federico Fernandez
 
Bukan pilihan utama Antonio Conte, tapi Martin Caceres membayar penuh kepercayaan pelatih. Mencetak gol pembuka Juventus sekaligus menciutkan Inter yang cukup gemilang di babak pertama.

Gigih menjaga jantung pertahanan tidak membuat Mobido Diakite hanya bertahan di daerahnya. Setelah susah payah membongkar pertahanan Cagliari, Diakite dengan cermat memaksimalkan tendangan bebas Ledesma lima menit jelang laga usai.

Disiplin dalam bertahan dan tidak segan melakukan tekel terhadap lawan yang mencoba menebar ancaman. Federico Fernandez juga termasuk rajin membantu serangan dan memberikan umpan matang ke daerah pertahanan lawan.


GELANDANG KANAN GELANDANG TENGAH GELANDANG TENGAH GELANDANG KIRI

Maximiliano Moralez

Sulley Muntari

Kwadwo Asamoah

Juan Vargas

Maximiliano Moralez kerap melakukan umpan terobosan yang membuat lini belakang Bologna kewalahan. Memiliki kecepatan mumpuni, sehingga sering memenangi duel melawan bek lawan. Memberikan assist bagi terciptanya gol kedua Atalanta.

Kehadiran Sulley Muntari membuat Milan menguasai lini tengah. Tidak khawatir memotong setiap peluang AS Roma dan berani membantu serangan. Eks pemain Inter Milan ini beberapa kali mendapat kans mencetak gol, tapi dia belum beruntung.

Kwadwo Asamoah tampil konsisten sepanjang pertandingan, tidak hanya memberikan umpan-umpan matang pemain asal Ghana ini juga rajin turun untuk mencari bola.

Beberapa kali melepaskan tendangan spekulasi yang merepotkan kiper Sebastien Frey, rajin naik ke depan untuk memberikan umpan akurat ke area pertahanan Genoa. Satu assist untuk Riccardo Montolivo setidaknya membayar sejumlah kegagalan Vargas memaksimalkan peluang.


SAYAP KANAN
SAYAP KIRI

Ezequiel Lavezzi

Davide Lanzafame

Kembali menjadi motor serangan Napoli, memanjakan Edinson Cavani dengan umpan-umpan akurat. Pergerakannya menembus pertahanan lawan sering merepotkan, sehingga Lavezzi beberapa kali melepaskan tendangan yang mengancam gawang Catania.

Masuk di menit akhir menggantikan Aljandro Gomez, Davide Lanzafame memberikan kontribusi besar untuk Catania. Golnya di masa injury tidak hanya membuyarkan kemenangan Napoli, tapi juga melanjutkan tren positif Catania yang sebelumnya tidak terkalahkan dalam enam partai beruntun. 



 CADANGAN

Beberapa pemain yang layak mendapat apresiasi:
Juan Pablo Carrizo (Catania)
Riccardo Montolivo (Fiorentina)
Sergio Floccari (Parma)
Andrea Pirlo (Juventus)
Cristian Llama (Catania)
Edinson Cavani (Napoli)
Alessandro Del Piero (Juventus)



 

Read More...

Antonio Conte Rela AC Milan Juara Serie A

Pelatih Juventus itu merasa Milan terlalu kuat bagi timnya dalam persaingan menuju Scudetto, meski Bianconeri siap melahap peluang yang diberikan.

 

Antonio Conte merasa tak berdaya untuk menghentikan AC Milan meraih gelar Serie A Italia secara beruntun, meskipun timnya baru menjinakkan Inter secara meyakinkan.

Juventus tetap tertinggal empat poin di belakang Rossoneri, dan Conte berpikir, "Saya tak pernah berbohong untuk memberikan tekanan terhadap orang lain, Milan punya tim berisi 34-35 pemain yang jelas lebih baik dibanding tim lain."
"Mereka membuktikannya dengan mempertahankan ritme luar biasa di liga, meskipun banyak pemain cedera, yang terakhir menimpa Thiago Silva," jelas Conte.

Conte tetap berjanji, "Kami harus meneruskan apa yang kami lakukan, kami tak terkalahkan, dan itu hebat, memberikan kepuasan luar biasa, dan kami akan memberikan yang terbaik karena kami masih tampil di dua kompetisi."

"Yang pertama, di Coppa Italia, kami mencapai hasil tertinggi, yaitu lolos ke final. Di liga, kami berusaha mengamankan posisi kedua, yang sudah luar biasa," tandasnya.

Namun, Conte tetap berharap timnya berada di puncak pada akhir musim, "Kami akan tetap membuka mata kami, karena jika Milan tergelincir, kami akan memanfaatkannya."
Read More...

Alessandro Del Piero Puas Cetak Gol Ke Gawang Inter Milan

Alessandro Del Piero belum memikirkan masa depannya, ia mengaku fokus mengantar Juventus meraih prestasi musim ini.

 

Kapten Juventus Alessandro del Piero mengaku sangat gembira dapat mencetak gol ke gawang seteru abadi klubnya, Inter Milan.

Seperti yang diketahui, Del Piero mencetak salah satu dari dua gol kemenangan Juventus atas Inter Milan dini hari tadi (26/03).

"Kegembiraan usai mencetak gol? Itu menunjukkan betapa pentingnya pertandingan tersebut," ujar Del Piero tentang selebrasinya.
"Masa depan saya? Saya tidak ingin melewatkan satu momenpun musim ini, kami melakukan segalanya untuk tetap menempel AC Milan. Akan ada waktu untuk memikirkan masa depan saya setelah itu."

"Sebuah perpisahan yang disepakati dengan Andrea Agnelli? Itu bukan kata yang tepat, saya harus melakukan hal tersebut tahun lalu dan saya berhasil. Sekarang saya ingin menikmati hari ini."
Read More...

Juventus Butuh Gonzalo Higuain Untuk Kembali Berjaya

Marco Tardelli menilai Juventus harus memboyong tiga pemain bintang untuk kembali ke era kejayaan. 

 

Mantan gelandang Juventus Marco Tardelli, yang bermain untuk Si Nyonya Tua pada 1975 sampai 1985, menegaskan striker Real Madrid Gonzalo Higuain akan menjadi tambahan penting bagi raksasa Serie A Italia itu.

Pria usia 57 tahun ini merasa Bianconeri membutuhkan tiga belanjaan pemain bintang demi mengembalikan kejayaan tim seperti di masa lampau.
"Mereka membutuhkan tiga tambahan pemain untuk membuat lompatan terakhir. Dan striker kelas internasional seperti Higuain akan sangat berguna," kata Tardelli kepada La Gazzetta dello Sport.
"Sebagai tambahan, mereka butuh gelandang lain di level tertinggi dan pelapis untuk Andrea Pirlo. Pirlo akan butuh istirahat di beberapa kesempatan karena kami tampil di Liga Champions musim depan."

Juventus saat ini menenpati urutan dua classifica Serie A Italia dengan defisit empat poin dari AC Milan dan besar kemungkinan lolos otomatis ke kompetisi antarklub terelite Eropa.
Read More...

Bekuk Inter Milan, Antonio Conte Menangis

"Kami ingin memberikan tifosi kesenangan dari Derby d'Italia ini," kata Conte. 

 

Allenatore Juventus Antonio Conte mengungkapkan alasannya menangis setelah peluit akhir pertandingan Juventus kontra Inter Milan, dini hari tadi (26/3). Pemandangan ini menjadi pertanyaan sejumlah media di Juventus Stadium.

"Tante saya meninggal baru-baru ini dan dia seperti ibu kedua bagi saya," terangnya kepada Sky Sport Italia.
"Kami harus menang malam ini dan ini kampanye luar biasa. Kami juga ingin memberikan fans momen kepuasaan di Derby d'Italia," Conte menambahkan.

Lebih jauh, Conte sendiri tidak percaya dengan hasil yang diraih Bianconeri, mengingat Inter tampil bagus di babak pertama dan Juventus sendiri dalam kondisi kelelahan setelah tampil di Coppa Italia.

"Sejujurnya saya sulit mengerti mengapa Inter begitu menurun di klasemen. Mereka dihuni pemain juara dan bisa mengalahkan siapa pun."

"Kami tahu ini akan sulit, terutama setelah bermain selama 120 menit di Coppa Italia pada Selasa lalu. Inter tidak memiliki beban, karena tekanan ada di kami, tapi kami mampu mengatasinya dengan baik," pungkas Conte.
Read More...

Antonio Conte Doakan AC Milan Sukses Di Liga Champions

Persaingan di Serie A tidak membuat Conte hilang dukungan terhadap Milan di Liga Champions. 

 

AC Milan mendapat lawan berat di perempat-final Liga Champions, karena harus bertemu juara bertahan Barcelona. Sejauh ini, tim besutan Pep Guardiola itu digadang-gadang sebagai kandidat kuat sang juara karena tampil konsisten di hampir setiap laga.

Allenatore Juventus Antonio Conte tetap memberikan dukungan kepada Rossoneri, meski kedua tim tersebut saat ini tengah bersaing memperebutkan scudetto.
"Karena hari ini Milan tim terkuat di Italia dan saya harap mereka bisa melakukannya dengan baik melawan Barcelona di perempat-final Liga Champions," ujar Conte, dikutip Football Italia.

Sementara itu, kemenangan 2-0 Juve atas Inter Milan, dini hari tadi (26/3), mengembalikan selisih poin dengan Milan menjadi empat angka. Conte sendiri tidak mau berangan-angan, melihat performa impresif Rossoneri belakangan ini.

"Seberapa yakin kami dalam perburuan gelar? Ini semua ada di tangan Milan. Saya tidak ingin mengecewakan siapa pun, tapi saya objektif. Rossoneri membuktikan mereka memiliki kekuatan untuk bisa melanjutkan musim dengan baik meski dihantam cedera," tutup Conte.
Read More...

Juventus Raih Scudetto Di Lapangan, Inter Milan Di Pengadilan

Direktur umum Juventus menegaskan timnya meraih Scudetto berkat kerja keras di lapangan, tidak seperti Inter yang mendapatkannya karena hibah di pengadilan. 

 

Duel sengit Juventus dan Inter Milan dalam Derby d'Italia selalu mengingatkan kepada perseteruan keduanya di meja hijau sejak skandal Calciopoli terkuak pada 2006 lalu. Melalui direktur umumm Giuseppe Marotta, Juventus mengklaim 29 Scudetti yang diraih Alessandro Del Piero dan kawan-kawan merupakan simbol perjuangan mereka di lapangan, bukan 27 gelar "ofisial". Dan seperti biasanya, masalah rebutan Scudetto ini kembali memanas di Juventus Stadium, Minggu (25/3) malam. Juventini bahkan membawa banner bertuliskan: "Apa yang kami raih dengan keringat di lapangan, diberikan kepada kalian di pengadilan."

Dua gelar tertinggi Serie A Italia milik Bianconeri pada musim 2004-05 dan 2005-06 dicopot setelah dinyatakan bersalah dalam kasus pengaturan skor. Ironisnya, gelar terakhir diberikan kepada Inter.

"Posisi kami dalam Calciopoli tegas dan tidak kenal kompromi," ujar Marotta kepada Sky Sport Italia.

"Kami punya 29 Scudetti yang dimenangkan di lapangan. Ini yang kami tulis di pintu masuk ke ruang ganti di stadion kami. Kami ingin hak kami dihargai," tegasnya.

"Respons kami ingin menang di lapangan. Setelah itu, kapten kami selalu mengangkat trofi sebagai legitimasi atas apa yang kami raih," cetus Marotta.
Read More...

Gianluigi Buffon Puji Peran Alessandro Del Piero

Kiper nomor satu Italia itu menganggap kemenangan Milan atas Roma sebagai pelecut semangat Bianconeri. 

 

Juventus kembali memangkas defisit angka dengan pemegang capolista AC Milan menjadi empat poin, berkat kemenangan 2-0 atas Inter Milan, Minggu (25/3) malam. Kiper Gianluigi Buffon mengaku puas atas hasil maksimal yang diraih Bianconeri dalam laga bertajuk Derby d'Italia.

"Saya suka ketika kami bermain belakangan, terutama saat tim lain menang, karena itu menambah semangat yang saya nikmati," kata Buffon selepas laga.
"Secara historis Derby d'Italia adalah gim spesial, tapi kami juga harus menang agar bisa mempertahankan harapan merusak misi tim di atas kami. Jika kami kalah malam ini, harapan itu akan hilang."

Buffon tampil heroik melakukan sejumlah penyelamatan di babak pertama, sebelum Martin Caceres dan Alessandro Del Piero memberikan kemenangan untuk La Vecchia Signora.
"Inter bermain sangat baik selama 60 menit dan Claudio Ranieri memberikan kami banyak tekanan. Saya sangat senang dengan Del Piero, yanag pantas mendapatkan gol."

"Dia seorang juara, tapi saya ingin tegaskan bagaimana profesionalnya Ale tahun ini. Dia menerima peran ini dan tidak pernah membuat kontroversi, bekerja keras dalam latihan dan membayar kepercayaan pelatih saat dibutuhkan," tutup kiper yang beberapa waktu lalu dinobatkan sebagai yang terbaik di abad 21.
Read More...

Kalahkan Inter, Juventus Pertahankan Jarak Dengan AC Milan

Juventus menjaga selisih empat poin dari puncak klasemen Serie A Italia setelah membekuk Inter Milan 2-0.

 

Juventus berhasil mempertahankan jarak pada perburuan gelar juara Serie A Italia musim ini setelah mengalahkan Inter Milan 2-0, Minggu (25/3) malam waktu setempat.

Dua gol kemenangan Juventus tercipta pada babak kedua melalui Martin Caceres dan Alessandro del Piero. Hasil ini mempertahankan Juventus di peringkat kedua klasemen dan terus membuntuti AC Milan, yang mengalahkan AS Roma 2-1 sehari sebelumnya, dengan selisih empat poin.

Bertanding di hadapan pendukung sendiri, Juventus mendominasi penguasaan bola. Namun, pendukung tuan rumah juga harus berterimakasih kepada Gianluigi Buffon yang tampil cemerlang dengan mematahkan sejumlah peluang Inter.

Menit 13, Maicon memberikan bola kepada Diego Milito. Tendangan striker Argentina ini menempatkan tendangannya tepat ke arah Buffon sehingga gagal membuahkan gol. Di kubu Juve, Alessandro Matri memperoleh peluang balasan, tapi juga gagal menemui sasaran.

Di babak kedua, Inter terus menekan dengan mengandalkan pergerakan Milito. Titik balik pertandingan terjadi pada menit ke-57. Tendangan bebas Andrea Pirlo menemui Caceres yang berdiri tanpa kawalan. Sundulan bertenaga bek Uruguay itu sukses menembus gawang Julio Cesar.

Juventus menggandakan keunggulan pada menit ke-70. Dengan jeli Arturo Vidal melepas umpan terobosan yang diselesaikan secara cermat oleh Del Piero. Skor 2-0 untuk tuan rumah.

Kedudukan itu bertahan hingga akhir pertandingan meski Fabio Quagliarella dan Giorgio Chiellini berpeluang memperbesar kemenangan tuan rumah.
Read More...

Kwadwo Asamoah Masuk Radar Juventus

Untuk mendapatkan Asamoah, Juventus harus membayar €10 juta.

 

Gelandang Kwadwo Asamoah berpeluang meninggalkan Udinese pada bursa transfer musim panas mendatang setelah Juventus menyatakan minat, dilansir Tuttosport.

Kontrak pemain berusia 23 tahun itu akan berakhir pada musim panas 2015. Namun, pemain asal Ghana itu bisa saja meninggalkan klub andai ada klub lain yang mau mengajukan tawaran sebesar €10 juta.
Bianconeri membutuhkan tenaga baru untuk musim depan, dan Asamoah masuk dalam rencana transfer mereka.

Asamoah pindah ke Italia pada Januari 2008. Ia menjalani debutnya untuk Udinese pada 11 Januari 2009. Hingga kini, sudah 70 pertandingan resmi yang dilakoninya.
Read More...

Luciano Moggi: Sebelum Calciopoli, Inter Milan Tawari Saya

Moggi mengaku pernah ditawari sebuah posisi di Inter.


Mantan direktur Juventus Luciano Moggi kembali menyatakan kalau dirinya pernah ditawari sebuah posisi di Inter Milan sebelum kasus calciopoli.

Pernyataan Moggi itu disampaikan jelang pertandingan antara Juventus dan Inter dalam lanjutan Serie A Italia, Senin (26/3) dinihari WIB.

Dalam beberapa kali kesempatan, Moggi menyatakan, presiden Inter Massimo Moratti pernah bertemu dengan dirinya dan menawari jabatan manajer umum sebelum kasus calciopoli muncul ke permukaan.
Moratti sendiri sudah pernah membantah informasi tersebut.

"Moratti mengatakan kalau ia tak pernah berpikir tentang saya sebagai direktur Inter?," ujar Moggi kepada Il Giorno.

"Ia menyampaikan kepada media. Kalau ia merasa ada yang perlu disampaikan, saya akan mengundang dia untuk bertemu saya, dan saya akan tanya dia kalau ia pernah menawari saya kontrak tiga tahun."
Read More...

Dede: Saya Belum Siap Bermain Di Eropa

Dede yakin untuk memperkuat timnas Brasil tidak perlu berkarier di Eropa.

 

Anderson Vital da Silva, pemain Vasco da Gama yang lebih populer dipanggil Dede, mengatakan dirinya belum siap meninggalkan Brasil dan berkarier di Eropa.

"Saya lebih suka menikmati kehidupan di Vasco. Mungkin terlalu cepat bagi saya untuk pergi ke Eropa," ujar Dede kepada Lancenet.

Sepakbola Brasil, masih menurut Dede, membuatnya berkembang. Ia juga yakin untuk memperkuat timnas Brasil, seorang pemain tidak perlau berkarier di luar negeri.
Dede diinginkan banyak klub. Juventus mengamatinya sejak lama. Bayern Munich juga ikutan memantaunya. Manchester United diam-diam mengirim scout-nya ke Brasil.

Jika siap meninggalkan Brasil, dan Vasco bersedia melepasnya, Dede dipastikan menjadi hot property di pasar transfer musim panas mendatang.
Read More...

Final Coppa Italia Digelar Di London?

Presiden Napoli menyarankan agar laga final Coppa Italia dipindah ke kota London atau kota Paris.

Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis menyarankan agar pergelaran final Coppa Italia musim ini digelar di kota London ataupun di kota Paris.

Seperti yang diketahui, Napoli akan berhadapan dengan Juventus pada laga final Coppa Italia yang akan digelar pada tanggal 20 Mei mendatang. Dan Laurentiis cukup yakin dirinya akan mampu membujuk ofisial untuk memindahkan venue pertandingan.
"Seluruh dunia akan berkumpul di Roma. Berdatangan ke stadion besar sangat menyenangkan, tetapi kita harus melihat apakah stadion Olimpico memiliki karakteristik yang tepat untuk menjadi venue pertandingan final kami," ujarnya kepada Radio Marte.

"Dari apa yang dapat saya katakan, di sana tidak banyak kursi yang tersedia untuk pertandingan yang sudah terasa panasnya meskipun sekarang masih bulan Maret."

Ide menggelar final Coppa Italia tersebut tercetus mengingat ajang Piala Super Italia juga digelar di tempat netral yaitu Beijing, Cina.

"Saat ini mereka mengatakan laga tersebut akan dimainkan di Roma, tetapi bisa saja akan digelar di Milan, Paris, atau London. Presiden Juventus Andrea Agnelli dan saya akan menyuarakan pendapat kami terkait venue laga final, kami akan berdiskusi dan menetapkan harga tiket," ujarnya.

"Saya tahu ada sekitar 150 ribu fans yang terdaftar antara kedua klub dan itu akan menimbulkan masalah. Pertandingan penting selalu menimbulkan masalah."
"Apapun yang terjadi, laga final harus menjadi festival luar biasa dari sepakbola, sebuah hari yang didasari sportivitas dan persahabatan."

 

Read More...

Kamis, 08 Maret 2012

Start Serie A 2012/13 Dimajukan?

Otoritas sepakbola Italia mempertimbangkan menggelar giornata perdana 2012/13 lebih awal untuk memberikan peluang lebih bagi klub Serie A di kancah Eropa.

 

Seperti dilansir Il Corriere dello Sport, terdapat kemungkinan bahwa laga perdana Serie A musim depan digelar lebih awal dari biasanya, yakni antara tanggal 19 atau 22 Agustus. Pertimbangan ini diambil otoritas sepakbola Italia dengan tujuan memberikan peluang lebih baik bagi klub-klub Negeri Piza di kejuaraan level Eropa.
Representatif Serie A umumnya meraih hasil kurang bagus di permulaan musim Liga Champions ataupun Liga Europa karena "mesin" mereka belum panas dibandingkan kontestan dari negara lain yang memutar liganya lebih awal.
Bila kick-off giornata perdana Serie A 2012/13 diputuskan jatuh Rabu, 22 Agustus, maka itu akan menjadi kali pertama Liga Italia membuka kompetisi di pertengahan pekan.
Pertandingan perdana kompetisi musim ini sendiri, yang dijadwalkan pada 28 Agustus 2011, harus ditunda akibat aksi mogok para pemain.
Read More...
 
Feed facebook twitter bookmark G+ textgeneratorfb